klik untuk mencari solusi

Google

Sabtu, 25 Agustus 2007

DIABETES MELITUS

PENGERTIAN
Diabetes Melitus ( DM ) adalah keadaan hiperglikemia kronik, disertai berbagai kelainan metabolis akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata,ginjal,syaraf dan pembuluh darah di sertai esi pada membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron ( Arif Mansjoer, dkk. 126, 2001).
Diabetes mwlitus ( DM ) adalah gangguan metabolisme yang secara genetic dan klinis termasuk heterogen, dengan manisfestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, secara klinis ditandai dengan hiperglikemia puasa aterosklerotik, mikroangiopati dan neuropati ( Sylfia A. Prince dan Lorrain M.wilsan,267,1995).
ETIOLOGI
Menurut American diabet association ( 1997 ) dan sesuai anjuran PERKEMI ( Perkumpulan Indrokonologi Indonesia ) etiologi diabetes mellitus diklarifikasikan menjadi :
Diabeter Melius Tipe 1 ( Insulin Dependen diabetes Melitus ( IDDM) )
Diabetes tipe ini disebut juga Diabeter Mellitus Tergantug Insulin ( DMTI ), dan disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat proses auto imun dan idiopatik.
Diabetes Tipe II ( Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus ( NIDDM ) )
Diabetes tipe ini disebut juga Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin ( DMTTI ), dan disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi insulin, dimana ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain, dalam arti bahwa sel beta pancreas mengalami desentisasa terhadap glukosa.
Diabetes Tipe lain
Defek genetic fungsi sel beta
Maturity Onset Diabetes of the young ( MODY )
DNA Mitokondria
Defek genetic kerja insulin
Penyakit eksokrin pancreas
Pancreatitis
Tumor / Pancreatetomi
Pancreatopati Fibrokalkulus
Endrokinopati: Akromegali Sindrom Chusing, feokromositoma, dan hipertiroidisme
Karena obat atau zat kimia
vacci, pentamidin, asam nikorinat
glukertikoid, hormone tiroid
tiazid, dilantin, Interferon alpha dll.
Infeksi : rubellakongenital, sitomegalovirus.
Penyebab imunologi yang jarang: anti body, ani insulin
Sincrom genetic lain yang berkaitan dengan DM: sindrom down, sindrom klinefelter,sindrom turner dll.
Diabetes Melitus Gestasional ( DMG )
DMG yaitu Dm yang terjadi pada masa kehamilan. DM ini muncul karena peningkatan kebutuhan energi, kadar estrogen, dan hormone pertumbuhan yang terus menerus tinggi selama masa kehamilan. Hormon estrogen dan pertumbuhan merangsang pengeluaran insulin dan dapat menyebabkan gambaran sekresi insulin yang berlebihan seperti DM tipe II.
Perbedaan Dm Tipe I dan Tipe II
NO
IDDM
NIDDM
1.
2.
3.
Terjadi pada Usia < 30 Tahun
Kekurangan insulin mutlak
Mudah terjadi koma
Terjadi pada usia > 30 tahun
Akekurangan insulin relative
Jarang terjadi koma
TANDA DAN GEJALA
Gejala –gejala penderita diabetes mellitus ( DM ) :
1. Poliphagi ( Banyak makan )
2. Poliuri ( Banyak kencing )
3. Polidhipsi ( Banyak minum )
4. Badan Lemah
5. berat badan menurun
6, Gejala lain : Kesemutan , gatal-gatal pada kulit, mata kabur dll.
Penyebab poliphagi adalah glukosa tidak bisa diubah menjadi glikogen, sehingga glukosa tidak bisa masuk sel, sehingga sel kekurangan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, metabolisme meningkat sehingga mengakibatkan peningkatan nafsu makan. Sedangkan poliuri dan polidipsi disebabkan oleh meningkatnya kadar gula dalam darah yang mengakibatkan hiperosolaritas ( tekanan darah tinggi dan gula darah meningkat ), sehingga jumlah urine meningkat, menjadi banyak kencing. Poliuri menyebabkan cairan intrasel berubah menjadi ekstra sel sehingga rasa haus meningkat, menjadi banyak minum.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium pada penderita diabetes melitus di antaranya :
Pemeriksaan Gula darah
Pada Penderita Diabetes Melitus jika dilakukan pemeriksaan kadar gula sesaat akan menunjukkan angka lebih dari 200 mg/dl. Dan jika dilakuka pemeriksaan kadar gula darah puasa akan menunjukkan angka lebih dari 126 mg/dl.
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine dengan menggunakan stik, dimana warna urine menentukan apakah orang tersebut terkena DM atau tidak.
Tes Toleransi glukosa Oral ( TTGO )
PENATALAKSANAAN MEDIS
Perencanaan makan ( meal planning)
Tujuan :
Menurunkan kadar glukosa darah menjadi normal
Menurunkan kadar gula dalam urine menjadi Normal
Menurunkan kadar kolesterol darah
Mencapai bb normal
Dalam consensus PERKENI ( Askandar Tjokrorawiro, 2002), standar makanan dengan komposisi seimbang sesuai standart yang dianjurka, berupa:
karbohidrat 60 – 70 %
protein 10 – 15 %
lemak 20 – 25 %
jumlah kalori sesuai dengan pertumbuhan status gizi, umur, stress akut, kegiatan jasmani dan untuk mencapai BB ideal.
Jumlah kandungan sert 125 gram / hari
Jumlah kandungan kolesterol I < 300 mg / Hari
Konsumsi garan dibatasi pada pengidap hipertensi
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes adalah:
gula murni ( gula jawa, gula asir, gula batu)
Madu, syrup, selai, susu kental manis
Kue manis ( dodol, tatr, dll)
Abon manis dan dendeng manis
Makanan tersebut diatas tidak boleh dikonsumsi oleh penderita DM karena makanan yang mengandung gula murni / buatan, penyerapannya sangat cepat, sehingga insulin tidak mampu mengendalikan kadar gula yang sudah masuk kedalam tubuh tersebut.
Prinsip pemberian makan pada enderita DM adalah :
Tepat jumlah : artinya bahwa makanan yang di konsumsi oleh penderita DM ditentukan jumlahnya sesuai dengan kesanggupan tubuh dan berat ringanya penyakit
Tepat waktu : artinya bahwa waktu emberian makanan pada penderita DM harus tepat
Tepat jenis : artinya bahwa jenis bahan makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang diperbolehkan bagi penderita DM.
Latihan Jasmani
Penderita DM dianjurkan untuk olahraga secara teratur, misalnya 3 – 4 kali dalam seminggu, selama 0,5 jam. Olahraga harus bersifat ringan, dlakukan secara terus menerus, pelenturan otot secara teratur, selang – seling antara gerakan lambat dan gerakan cepat, dilakukan secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit, dari olahraga ringan ke olahraga berat, seperti jalan kaki, lari kecil, bersepeda, renang dan mendayung.
Obat berkasiat Hipoglicemik.
Obat berkasiat Hipoglicemik adalah obat yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Bila enderita DM telah melakukan pengaturan makan dan kegiatan jasmani secara teratur, tetapi kadar glukosa darah belum normal, maka dierlukan obat berkasiat ini. Yang termasuk obat Hipoglicemik, antara lain :
Obat Hipoglicemik Oral (OHO).
OHO merupakan obat penurun gula darah yang diberikan melalui mulut. Yang termasuk obat ini adalah :
Sulfonilurea, yang berfungsi untuk mengatur pelepasn insulin yang tersimpan dan meningkatkan pengeluaran insulin.
Biquanid, yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah, tetapi tidak sampai dibawah normal.
Thoazolidinediones, yang berfungsi untuk meningkatkan kepekaan insulin dan tidak menyebakan hipoglicemia, namun obat ini belum beredar di Indonesia.
Injeksi Insulin.
Obat yang dimasukan melalui injeksi insulin ini, antara lain :
Actrapid - Insulated.
Monotard - Mixtard.

Tidak ada komentar:

 
Google